Minggu, 05 Desember 2010

DOKUN "Donat Sukun"

"Sudah saatnya sukun mengemuka menjadi produk roti. Bukan hanya digoreng, direbus, ataupun dibuat menjadi keripik" 


Donat berbahan sukun dengan nilai jual tinggi itu adalah produk olahan dari "SUKRIlicious" (sukun bakery delicious). Sukun, salah satu bahan makanan khas pedesaan itu ternyata dapat juga diubah tampilannya oleh para mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka adalah Gentur Adiprabawa, Inna Rachmawai, M. Ridwan Ansari yang merupakan mahasiswa prodi Ilmu Gizi Kesehatan, dan Diah Nurpratami serta Dewi Masyitoh Mubarok mahasiswa prodi Pendidikan Kedokteran.
                     
                                        

Kelimanya mengolah buah sukun menjadi aneka produk bakery yang tidak kalah nikmatnya dengan produk lain yang sudah ada.Usaha bakery berbahan buah sukun yang diberi label 'SUKRIlicious' (sukun bakery delicious) ini berawal dari kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang membuat mereka bersama-sama menciptakan inovasi produk dari bahan pangan lokal. Hingga akhirnya muncullah "Dokun (Donat Sukun)" sebagai bagian dari kretivitas mereka.


Sukun
         
 Tanaman sukun terdapat di berbagai wilayah di Indonesia, dan dikenal dengan berbagai nama seperti, Suune (Ambon), Amo (Maluku Utara), Kamandi, Urknem atau Beitu (Papua), Sukun merupakan tanaman tahunan yang tumbuh baik pada lahan kering (daratan), dengan tinggi pohon dapat mencapai 10 m atau lebih. Buah muda berkulit kasar dan buah tua berkulit halus. Daging buah berwarna putih agak krem, teksturnya kompak dan berserat halus. Rasanya agak manis dan memiliki aroma yang spesifik. Berat buah sukun dapat mencapai 1 kg per buah.



Artocarpus communis (sukun) adalah tumbuhan dari genus Artocarpus dalam famili Moraceae yang banyak terdapat di kawasan tropika seperti Malaysia dan Indonesia. Ketinggian tanaman ini bias mencapai 20 meter (Mustafa, A.M., 1998). Di pulau Jawa tanaman ini dijadikan tanaman budidaya oleh masyarakat. Buahnya terbentuk dari keseluruhan kelopak bunganya, berbentuk bulat atau sedikit bujur dan digunakan sebagai bahan makanan alternatif (Heyne K, 1987). Sukun bukan buah bermusim meskipun biasanya berbunga dan berbuah dua kali setahun. Kulit buahnya berwarna hijau kekuningan dan terdapat segmen-segmen petak berbentuk poligonal. Segmen poligonal ini dapat menentukan tahap kematangan buah sukun (Mustafa, A.M.,1998).

Buah sukun mengandung niasin, vitamin C, riboflavin, karbohidrat, kalium, thiamin, natrium, kalsium, dan besi (Mustafa, A.M.,1998). Pada kulit kayunya ditemukan senyawa turunan flavanoid yang terprenilasi, yaitu artonol B dan sikloartobilosanton. Kedua senyawa terebut telah diisolasi dan diuji bioaktivitas antimitotiknya pada cdc2 kinase dan cdc25 kinase (Makmur, L., et al., 1999).  Flavanoid adalah senyawa polifenol yang secara umum mempunyai struktur phenylbenzopyrone (C6-C3-C6).

Keunggulan "Dokun"

Sukun dalam bentuk segar maupun tepung mempunyai nilai gizi utama yang tidak kalah dengan bahan pangan lain. Selain itu, buah sukun juga kaya akan unsur-unsur mineral dan vitamin yang sangat  tubuh, yaitu kalsium (Ca), Fosfor (P), Zat besi (Fe), vitamin B1, B2 dan vitamin C. Buah sukun juga mengandung asam amino esensial yang tidak diproduksi oleh tubuh manusia, seperti histidine, isoleusin, lysine, methionin, triptophan, dan valin. 
Jika dibandingkan dengan pangan sumber karbohidrat lainnya, dalam beberapa hal, sukun memiliki keunggulan, yaitu: kandungan protein sukun segar lebih tinggi daripada ubi kayu, begitu pula kandungan karbohidratnya, lebih tinggi dari ubi jalar atau kentang, dan dalam bentuk tepung, nilai gizinya kurang lebih setara dengan beras.


Cara Pembuatan "Dokun"
Cara membuat tepung sukun sebagai bahan dasar dari donat cukup mudah untuk dilakukan, sukun dipotong-potong tipis kemudian direndam dengan air yang sebelumnya telah ditaburi oleh garam, penambahan garam ini dilakukan agar warna sukun tidak berubah menjadi kecoklatan. Proses selanjutnya adalah pengeringan menggunakan sinar matahari atau  pengeringan dengan oven. Setelah sukun yang dipotong-potong itu kering kemudian sukun yang sudah kering tersebut dihaluskan.
Produk "Dokun" menggunakan tepung sukun yang masih dicampuri dengan tepung terigu dengan perbandingan 50 : 50.  Tepung campuran kemudian dicampur dengan gula,garam,mentega serta telur, kemudian uleni adonan. Adonat itu lalu dibentuk seperti bentuk donat pada umumnya untuk selanjutnya digoreng. Setelah digoreng tinggal memberi toping yang diinginkan.

Produk "Dokun"
  •   Dokun Original
  • Dokun Tabur Gula
  • Dokun Coklat


  • Dokun  Meses




                                                                                   Sumber : SUKRIlicious

Selasa, 30 November 2010

Penanggulangan Banjir di Kawasan Bantaran Sungai

Banjir yang terjadi belakangan ini sudah merupakan hal yang tiap waktu terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Seperti banjir di Ibu Kota Jakarta yang tiap tahun terjadi ketika musim penghujan tiba, khususnya di bulan Januari sampai bulan Februari. Masih hangat dalam ingatan kita kejadian banjir besar pada tahun 2002 yang menenggelamkan 40 % wilayah Jakarta dan tahun 2007 yang menenggelamkan 60 persen wilayahnya. Hujan yang turun di wilayah Jabodetabek serta di wilayah hulu (misalnya daerah Cibodas) dengan curah yang tinggi sejak 1 Februari 2007 selama tiga hari berturut–turut, bahkan berlanjut hingga satu minggu, telah menyebabkan bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah Jabodetabek.
Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Selain kejadian ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan menghambat roda perekonomian juga terganggunya kelancaran transportasi maupun aktivitas masyarakat, antara lain kegiatan belajar-mengajar dan bekerja. Menjadi suatu pertanyaan bagi kita bagaimana bencana banjir tersebut terjadi apa penyebabnya, apakah karena manusia atau karena alam.
Sebenarnya banjir merupakan peristiwa yang alami pada daerah dataran banjir, mengapa bisa dikatakan alamiah? Karena dataran banjir terbentuk akibat dari perisiwa banjir. Dataran banjir merupakan daerah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan) banjir. Saat banjir terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah-tanah yang berasal dari hilir aliran sungai. Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah pertenuan-pertemuan sungai. Akibat dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir merupakan daerah yang subur bagi pertanian, mempunyai air tanah yang dangkal sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan.
Ini faktor penyebab yang alami, sedangkan faktor penyebab yang tidak alami atau akibat dari perubahan ada dua faktor. Pertama itu perubahan lingkungan yang didalamnya ada perubahan iklim, perubahan geomorfologi, perubahan geologi dan perubahan tata ruang. Dan kedua adalah perubahan dari masyarakat itu sendiri.
Pada makalah ini penulis mencoba menjabarkan apa pengertian dari banjir, faktor penyebab, dampaknya serta bagaimana cara penanggulangan banjir. Dikarenakan terdapat beberapa faktor penyebab banjir, masih kurangnya informasi dampak serta bagaimana cara penanggulangan banjir maka dalam makalah ini penulis mencoba membatasi masalah pada materi faktor penyebab banjir diperkotaan khususnya wilayah Jakarta dan sekitarnya, dampak banjir dan cara penanggulangan banjir yang efektif.